-->

Akankah Berakhir dengan Penyesalan

Dipagi itu terlihat seseorang yang termenung dengan secangkir teh hangat didepannya, tatapan sunyi menerobos jauh didalam kegelapan seolah-olah dia Kembali dalam lamunan penyesalan, sesekali mendesahkan nafasnya seakan-akan ganjalan hidup yang dialaminya begitu perih, bangunan yang dulu terlihat kokoh kini hanya serpihan yang tak berarti.

Rif, rif, rif, ternyata suaraku tidak bisa membuyarkan lamunan itu dengan terpaksa ku lantangkan suara “Rifky!!!, dengan mata melongoh dia menatapku dengan penuh keheranan.

Rifky, dari tadi saya panggil kenapa kamu bengong saja?? Tanyaku.

“O…. Maaf saya tidak mendengar” jawaban singkat dari nya

“kamu kenapa, sepertinya kamu punya masalah, karena tidak seperti biasanya kamu bengong seperti ini ?.

“Iya Dika, aku tidak menyangka akan seperti ini, sekian lama ku bina hubungan dengannya, namun akhirnya sperti ini”. Sesekali dia menundukkan kepala seakan beban yang dipikulnya begitu berat. Rifky melanjutkan curhatannya.

“Sudah hampir 2 tahun saya membina keluarga, canda tawa kami jalanin Bersama, keluarga kami hampir bisa dikatakan sempurna”.

“terus kenapa kamu sedih bukannya kamu sudah Bahagia dengan pilhanmu sendiri, Rif ?, Ku mencoba meyakinkan tentang hubungannya.

“Benar, awalnya saya dan istri saya Bahagia, Namun akhir-akhir ini dia menuntut lebih dari kemampuanku, dia minta dibelikan mobil padahal dia tau sendiri bahwa gajiku hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja, saya bingung harus kerja apalagi, kamu tau sendiri dia adalah orang yang sangat saya cintai”, tanpa terasa linangan air matanya terlihat dari samping wajahnya yang penuh kebingungan itu, sesekali dia memalingkan wajahnya, saya hanya bisa mendengarkan dengan hati iba. Dengan spontan saya teringat dauh guru saya waktu di pesantren . Beliau berpesan ada beberapa kriteria dalam memahami sifat-sifat wanita yang harus diketahui sebelum meminangnya.

Pertama Perempuan yang annânah adalah perempuan yang banyak mengeluh, mengadu, dan sering membalut kepalanya (Bermalas malasan).

Kedua Perempuan yang mannânah adalah perempuan yang punya kebiasaan suka mengungkit-ungkit suaminya.

Ketiga Perempuan yang hannânah adalah perempuan yang merindukan suami yang lain atau merindukan seorang anak dari suami yang lain, lebih tepatnya membandingkan dengan idolanya.

Keempat Perempuan yang haddâqah adalah perempuan yang suka melihat-lihat segala sesuatu lalu menginginkannya dan menuntut sang suami untuk membelinya Naudzubillah.

Kelima Perempuan yang barrâqah mengandung dua makna, pertama perempuan yang sepanjang hari selalu bersolek dan merias wajahnya agar terlihat berkilau dengan dibuat-buat. Makna kedua adalah perempuan yang suka marah karena makanan. Ia lebih suka makan sendirian dan menganggap bagiannya dalam segala hal cuma sedikit sehingga perlu untuk meminta tambahan.

Keenam perempuan syaddâqah adalah perempuan yang banyak bicara alias cerewet.

Rifky yang masih disamping saya kelihatan murung sekali, tatapannya yang kosong membuatku larut dalam masalahnya.

“Rif, kamu yang sabar ya,, Insayallah semua ini akan ada hikmahnya,” Ku mencoba menenangkannya

“Terima kasih Dika, do’akan saja semoga saya bisa melewati semua ini,”

“Amienn,” jawabku.

 

Bagi kalian yang suka baca Cerpen dari blog ini silahkan komen cerita apa yang kalian suka dibawah ini.

3 Responses to "Akankah Berakhir dengan Penyesalan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel